Sensor Oksigen


Sensor Oksigen

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Sierra Research Inc, pada tahun 1996, bahwa kegagalan oksigen sensor adalah merupakan "sumber utama dan terbesar” dari kegagalan emisi, merupakan penyebab kedua dari buruknya emisi setelah mesin konvensional-karburator. US Environmental Protection Agency (EPA) dan California Air Resources Board (CARB) menemukan bahwa 40 - 60% kendaraan yang gagal dalam uji emisi akibat kesalahan oksigen sensor; menyebabkan tingginya hidrokarbon (HC) dan atau karbon monoksida (CO) pada emisi, oleh sebab itu memeriksa kerja sensor oksigen selalu menjadi prioritas utama jika kendaraan gagal uji emisi. Kinerja Oksigen Sensor bisa diperiksa dengan membaca tegangan sinyal/output sensor (voltmeter)
Sensor oksigen (atau sensor lambda) adalah perangkat elektronik yang mengukur proporsi oksigen (O2) dalam gas atau cairan yang dianalisis.
Sensor Ini dikembangkan oleh perusahaan yang bernama Robert Bosch GmbH pada tahun 1960-an di bawah pengawasan Dr Günter Bauman. Elemen penginderaan asli dibuat dengan bidal berbentuk zirkonia keramik dilapisi pada kedua knalpot dan referensi sisi dengan lapisan tipis platinum dan datang baik dalam bentuk panas dan pemanas. Sensor planar bergaya memasuki pasar pada tahun 1998 (juga dipelopori oleh Bosch) dan secara signifikan mengurangi massa elemen penginderaan keramik serta menggabungkan pemanas dalam struktur keramik. Hal ini mengakibatkan sensor yang mulai cepat dan merespons lebih cepat.
Cara Kerja
Sensor oksigen juga digunakan dalam sistem pencegahan kebakaran udara hipoksia untuk memantau terus konsentrasi oksigen di dalam volume yang dilindungi Sensor oksigen mendeteksi jumlah oksigen dalam gas buang dan mengirim sinyal ke unit kontrol mesim yang mengatur campuran bahan bakar udara ke tingkat yang optimal.

Fungsi Heater pada sensor adalah sebagai pemanas pada oksigen sensor.Pada saat panass yang dikirimkan heater mengenai zirkonia dan alumina pada sensor akan mempercepat aktivitas sensor.Kendaraan yang sudah berinjeksi memiliki 2 sensor oksigen,namun ada juga yang hanya memiliki satu snesor oksigen.Contoh pada avanza xenia atau terios.
Aplikasi yang paling umum adalah untuk mengukur konsentrasi gas buang oksigen untuk mesin pembakaran internal dalam mobil dan kendaraan lainnya. Divers juga menggunakan sebuah perangkat yang mirip untuk mengukur tekanan parsial oksigen dalam gas pernapasan mereka.

Fungsi O2 sensor di sistem injeksi motor standar hanya untuk berikan informasi hasil pembakaran (monitoring). Dengan cara membandingkan O2 (oksigen) usai pembakaran dengan O2 di luar. Dan hasil perbandingan O2 ini dikonversikan oleh ZrO2  (Zirconia Electrolyte) menjadi arus listrik.
ZrO2 atau juga sering disebut zirconium, adalah zat kimia yang terdapat dalam stuktur sensor O2. Saat ZrO2 terkena oksigen yang tercampur dalam gas buang, terjadilah reaksi kimia yang kemudian menghasilkan tegangan listrik.
Tegangan inilah yang kemudian dikirim O2 sensor ke ECU (Engine Control Module) sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi di ruang bakar. “Tegangan yang dihasilkan, antara 0 - 1 Volt. Keterbatasan range voltase inilah biasa disebut narrow band,
Kisaran arus di bawah atau < 0,5 Volt adalah campuran miskin/lean. Sedangkan di atas atau > 0,5 volt adalah campuran kaya/rich. “Target monitoring sensor ini adalah untuk mendapatkan campuran yang ideal. Yaitu AFR 14,7 : 1 pada voltase 0,5 Volt
Karena pada AFR itu, umumnya pembakaran yang terjadi sempurna. Sehingga otomatis emisi gas buang jadi rendah alias bersahabat dengan lingkungan.  Jadi, ketika sensor O2 membaca hasil pembakaran yang menghasilkan voltase di bawah 0,5 Volt (campuran terlalu miskin) atau di atas 0,5 Volt (campuran terlalu kaya), maka ECU mengkoreksi perintah ke injector untuk mengurangi atau menambah debit semprotan bensin sampai mendapat campuran yang stoichiometric

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Sierra Research Inc, pada tahun 1996, bahwa kegagalan oksigen sensor adalah merupakan "sumber utama dan terbesar” dari kegagalan emisi, merupakan penyebab kedua dari buruknya emisi setelah mesin konvensional-karburator. US Environmental Protection Agency (EPA) dan California Air Resources Board (CARB) menemukan bahwa 40 - 60% kendaraan yang gagal dalam uji emisi akibat kesalahan oksigen sensor; menyebabkan tingginya hidrokarbon (HC) dan atau karbon monoksida (CO) pada emisi, oleh sebab itu memeriksa kerja sensor oksigen selalu menjadi prioritas utama jika kendaraan gagal uji emisi. Kinerja Oksigen Sensor bisa diperiksa dengan membaca tegangan sinyal/output sensor (voltmeter)
Sensor oksigen (atau sensor lambda) adalah perangkat elektronik yang mengukur proporsi oksigen (O2) dalam gas atau cairan yang dianalisis.
Sensor Ini dikembangkan oleh perusahaan yang bernama Robert Bosch GmbH pada tahun 1960-an di bawah pengawasan Dr Günter Bauman. Elemen penginderaan asli dibuat dengan bidal berbentuk zirkonia keramik dilapisi pada kedua knalpot dan referensi sisi dengan lapisan tipis platinum dan datang baik dalam bentuk panas dan pemanas. Sensor planar bergaya memasuki pasar pada tahun 1998 (juga dipelopori oleh Bosch) dan secara signifikan mengurangi massa elemen penginderaan keramik serta menggabungkan pemanas dalam struktur keramik. Hal ini mengakibatkan sensor yang mulai cepat dan merespons lebih cepat.
Cara Kerja
Sensor oksigen juga digunakan dalam sistem pencegahan kebakaran udara hipoksia untuk memantau terus konsentrasi oksigen di dalam volume yang dilindungi Sensor oksigen mendeteksi jumlah oksigen dalam gas buang dan mengirim sinyal ke unit kontrol mesim yang mengatur campuran bahan bakar udara ke tingkat yang optimal.

Fungsi Heater pada sensor adalah sebagai pemanas pada oksigen sensor.Pada saat panass yang dikirimkan heater mengenai zirkonia dan alumina pada sensor akan mempercepat aktivitas sensor.Kendaraan yang sudah berinjeksi memiliki 2 sensor oksigen,namun ada juga yang hanya memiliki satu snesor oksigen.Contoh pada avanza xenia atau terios.
Aplikasi yang paling umum adalah untuk mengukur konsentrasi gas buang oksigen untuk mesin pembakaran internal dalam mobil dan kendaraan lainnya. Divers juga menggunakan sebuah perangkat yang mirip untuk mengukur tekanan parsial oksigen dalam gas pernapasan mereka.

Fungsi O2 sensor di sistem injeksi motor standar hanya untuk berikan informasi hasil pembakaran (monitoring). Dengan cara membandingkan O2 (oksigen) usai pembakaran dengan O2 di luar. Dan hasil perbandingan O2 ini dikonversikan oleh ZrO2  (Zirconia Electrolyte) menjadi arus listrik.
ZrO2 atau juga sering disebut zirconium, adalah zat kimia yang terdapat dalam stuktur sensor O2. Saat ZrO2 terkena oksigen yang tercampur dalam gas buang, terjadilah reaksi kimia yang kemudian menghasilkan tegangan listrik.
Tegangan inilah yang kemudian dikirim O2 sensor ke ECU (Engine Control Module) sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi di ruang bakar. “Tegangan yang dihasilkan, antara 0 - 1 Volt. Keterbatasan range voltase inilah biasa disebut narrow band,
Kisaran arus di bawah atau < 0,5 Volt adalah campuran miskin/lean. Sedangkan di atas atau > 0,5 volt adalah campuran kaya/rich. “Target monitoring sensor ini adalah untuk mendapatkan campuran yang ideal. Yaitu AFR 14,7 : 1 pada voltase 0,5 Volt
Karena pada AFR itu, umumnya pembakaran yang terjadi sempurna. Sehingga otomatis emisi gas buang jadi rendah alias bersahabat dengan lingkungan.  Jadi, ketika sensor O2 membaca hasil pembakaran yang menghasilkan voltase di bawah 0,5 Volt (campuran terlalu miskin) atau di atas 0,5 Volt (campuran terlalu kaya), maka ECU mengkoreksi perintah ke injector untuk mengurangi atau menambah debit semprotan bensin sampai mendapat campuran yang stoichiometric.



Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download all (34) Pokemon games ROMS (NDS GBA GBC)

Inazuma Eleven 3: Sekai Heno Chousen The Ogre! (French Patched) DS ROM